PINTU

PINTU

Bayangkan dunia tanpa pintu.

Sebuah bangunan tanpa pintu, cuma jadi pajangan.
Sebuah kamar tanpa pintu, namanya jadi ruang bukan kamar.
Sebuah toilet tanpa pintu, namanya…… Bencana.

Eits, jangan sedih tapinya, brooo!

Ternyata dunia tanpa pintu pun akan menjadi sangat menyenangkan.
Minta maaf akan menjadi sangat mudah karena tidak ada pintu maaf yang membatasi.
Tidak lagi susah move on karena tidak ada pintu hati yang harus ditutup.
Ibadah semakin tulus dan ikhlas karena beribadah tidak lagi karena ingin dibukakan pintu surga.

Benar atau tidak sih? Tidak juga ya? Maaf.

Pintu akan selalu dikaitkan dengan kunci.
Tanpa kunci, pintu tidak bisa dibuka.
Tanpa pintu, kunci….. apa itu kunci?

Kunci bisa hilang arah tanpa pintu. Walaupun tidak semua pintu butuh kunci.
Kebanyakan orang milih jadi kunci.
Merasa paling penting, padahal sebenarnya masih bergantung sama orang lain.

Mending jadi pintu.
Kita bisa nentui mau jadi jenis pintu apa sih kita. Kan banyak macamnya.
Pintu rumah, standar.
Pintu lobby mall, memudahkan orang lain.
Pintu yang pake kain (hordeng), keliatannya tertutup padahal tidak.
Pintu koboy, jablay.

Seperti film dewasa yang penuh adegan sexual, ledakkan nuklir, dan bom Israel, yaitu Frozen, mengatakan….
“Love is an open door”
Kalo udah buka pintu jangan lupa tutup lagi.

Nyamuk!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo UIN Jambi 2017

Sebab Aku Mencintaimu